Text
Pengembangan Prototype Alat Anti Jentik Nyamuk berdasarkan Pengubahan Arus Listrik Direct Current Menjadi Alternating Current di Dalam Air tempat Perkembang Biakan Nyamuk Aedes spp
Salah satu cara menanggulangi demam berdarah dengue (DBD) di Indonesia adalah dengan pemberantasan vektor (penular penyakit) untuk menurunkan populasi nyamuk aedes spp. Agar tidak berperan lagi dalam penyebaran virus dengue. Terhadap nyamuk stadium pra-dewasa yang hidup di air, biasa dengan cara pengelolaan lingkungan yang lebih dikenal dengan 3 M (menutup, menguras dan mengubur). Tapi pada tempat perkembang-biakan (TP) nyamuk yang susah dibersihkan 3M tidak mudah dilakukan apalagi masih banyak masyarakat yang tidak biasa secara rutin melakukannya. Akibatnya populasi nyamuk Aedes aegypti tetap tinggi dan DBD terus berkembang. Untuk menanggulangi hal tersebut sebagian masyarakat menggunakan insektisida jenis abate yang berbahan aktif temofos yang ditaburkan pada air yang dijadikan TP nyamuk aedes spp. Tapi penggunaan abate juga belum menyeluruh sehingga tidak mampu menurunkan populasi nyamuk aedes spp. Secara bermakna. Selain itu penggunaan abate dalam waktu lama di suatu wilayah akan meningkatkan resistensi nyamuk sehingga pada suatu waktu abate tidak efektif lagi. Untuk menanggulangi masalah tersebut akan dilakukan uji coba kemampuan prototype alat jentik nyamuk yang bekerja berdasarkan pengubahan arus listrik searah (DC) menjadi arus bulak-balik (AC) yang diaplikasikan pada air TP nyamuk aedes spp. Hasil yang diharapkan dari penelitian ini adalah terciptanya alat yang efektif menghambat perkembangan telur, jentik dan pupa nyamuk aedes spp. Apabila uji coba ini berhasil membuat prototype alat yang efektif, maka bisa dijadikan alternative pemberantasan vektor DBD stadium pra-dewasa yang tidak mempunyai risiko meningkatkan resistensi serta ramah lingkungan karena tidak menggunakan insektisida.
No other version available